Jumat, 20 September 2013

Pemanfaatan Limbah Plastik di Lingkungan Sekolah Sebagai Bahan Baku Lilin 3M (Murah, Mudah dan Meriah)


Setiap aktifitas manusia menghasilkan sampah. Jumlah atau volume sampah yang dihasilkan tersebut sebanding dengan tingkat konsumsi manusia terhadap barang dan material yang digunakan sehari-hari. Kementerian Lingkungan Hidup mencatat rata-rata penduduk Indonesia menghasilkan sekitar 2,5 liter sampah per hari atau 625 juta liter dari jumlah total penduduk. Sementara itu, data dari Dinas Tata Kota Kabupaten Sarolangun mencatat jumlah sampah per tahun 2011 yang masuk ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Tambak Cino adalah 9.651 m3. (Dinas Tata Kota Kab. Sarolangun, 2012).
Sampah plastik merupakan jenis sampah yang tidak dapat terurai dengan mudah di dalam tanah atau jika terurai membutuhkan waktu yang lama, sehingga perlu ditangani dengan serius. Telah banyak cara yang dilakukan untuk mengurangai jumlah volume sampah seperti dengan mengubah sampah plastik menjadi bahan kerajinan tangan, mengolah kembali menjadi plastik sehingga dapat digunakan kembali. Namun, dengan cara penanggulangan tersebut masalah masih belum menunjukkan bukti yang signifikan. Hal ini bisa dibuktikan dengan masih banyaknya sampah yang menumpuk d TPA yang belum di daur ulang atau pemilahan sampah tidak pernah berjalan dengan baik.
Sekolah merupakan salah satu sarana yang berkontribusi menambah volume sampah. Sampah plastik kadang bertebaran di lingkungan sekolah sehingga dapat mengganggu proses belajar dan menjadi bibit penyakit karena sampah plastik akan menyebabkan genangan air yang dapat menjadi media perkembangbiakan bibit penyakit. Berdasarkan hal tersebut telah banyak hal yang dilakukan masyarakat di lingkungan sekolah untuk menjaga lingkungan sekolah tetap bersih dan sehat seperti mengajak siswa membuang sampah pada tempatnya dan melakukan gotong royong membersihkan sekolah setiap 2 minggu sekali.
Masyarakat di lingkungan sekolah menyadari bahwa kebersihan sekolah menjadi salah satu aspek penting yang menunjang proses belajar mengajar di sekolah. Hal ini dikarenakan lingkungan yang bersih akan menciptakan kenyamanan saat berada di lingkungan sekolah sehingga siswa akan lebih berkonsentrasi dalam menerima pelajaran yang diberikan oleh guru.
 Namun, kegiatan yang dilakukan di lingkungan sekolah hanya sekedar menjaga kebersihan. Belum banyak sekolah yang  melakukan pengolahan sampah yang ada di lingkungan sekolah. Padahal, jika pengolahan sampah dilakukan akan banyak manfaat yang diperoleh seperti meningkatkan kreativitas siswa dalam pemanfaatan sampah menjadi kerajinan atau barang baru yang bernilai ekonomis.
Berkaitan dengan sistem pengelolaan persampahan, dasar pengelolaan mengedepankan pada minimasi sampah dan pemanfaatan sampah sebagai sumber energi. Keberhasilan penanganan sampah tersebut juga harus didukung oleh tingkat kesadaran masyarakat di lingkungan yang tinggi mengingat perilaku masyarakat sekolah merupakan variable penting.
Mengingat banyak manfaat yang akan diperoleh dari pengolahan sampah. Hal inilah yang mendasari pengolahan sampah plastik menjadi paraffin yaitu bahan baku pembuatan lilin. Alat dan bahan yang digunakan dalam pengolahan sampah plastik ini merupakan bahan-bahan yang mudah didapatkan di sekitar kita dan dapat diambil dari bahan yang sudah tidak terpakai lagi namun masih dapat kita manfaatkan kembali.
Alat dan bahan yang digunakan yaitu sampah plastik jenis Polypropylene(PP) 5, Gelas air mineral 220 ml 440 ml; kaleng biskuit; pipa besi sepanjang 3,5 m ; lem besi; tabung gas;  cetakan lilin; dan benang kasur. Sampah plastik yang digunakan adalah plastik jenis Polypropylene(PP) yaitu plastik yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Barang dengan kode ini merupakan pilihan terbaik untuk bahan plastik terutama untuk yang berhubungan dengan makanan dan minuman. Jenis plastik yang digunakan adalah plastik jenis Polypropylene(PP) karena jenis plastik ini termasuk jenis plastik yang aman untuk di daur ulang dan akan menghasilkan paraffin yang lebih bagus dan jernih.
Langkah – langkah membuat alat pengubah sampah plastik menjadi parafin yaitu sebagai berikut :
1.      Buatlah pipa besi sepanjang 3,5 m menjadi pipa besi destilasi sederhana.
2.      Buat lubang pada tutup kaleng biskuit dengan ukuran yang sama dengan  diameter pipa besi ± 4 cm
3.      Masukkan sampah plastik kedalam kaleng biskuit
4.      Tutup kaleng dengan tutup yang telah dimodifikasi dengan pipa besi destilasi sederhana.
5.      Alat pengubah sampah plastik menjadi minyak mentah siap digunakan.

Langkah – langkah destilasi
1.        Bersihkan limbah plastik dari kotoran yang menempel karena akan berpengaruh terhadap hasil lilin yang akan didapatkan.
2.        Masuk dan padatkan limbah plastik kedalam kaleng yang telah disiapkan untuk proses destilasi
3.        Masukkam limbah plastik ke dalam kaleng biskuit dan padatkan sehingga ruang diantara biskuit tidak ada.
4.        Panaskan selama 45 menit sehingga limbah plastik tersebut meleleh dan akan berubah menjadi gas dan akan menghasilkan minyak
5.        Setelah pemanasan tersebut akan menghasilkan zat sisa yaitu parafin yang dapat digunakan sebagai bahan baku pembuatan lilin.
6.        Tuangkan cairan parafin kedalam cetakan bambu yang telah disiapkan, kemudian dinginkan sekitar 1 jam untuk memastikan lilin tersebut benar-benar telah kering.
Dengan adanya pengolahan sampah plastik menjadi paraffin bahan baku pembuatan lilin diharapkan hal ini dapat menjadi salah satu inovasi pengolahan sampah dalam meminimasi jumlah sampah di lingkungan sekolah sehingga dapat menciptakan kenyamanan dalam proses belajar mengajar. Selain itu produk yang dihasilkan dari pengolahan sampah tersebut dapat bernilai ekonomis dan mudah dilakukan sehingga seluruh masyarakat sekolah dapat melakukan pengolahan sampah tersebut dalam rangka menjaga lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.


 Gambar 1. Sampah plastik Polypropylene (PP) 5





 Gambar 2. Proses pembersihan





Gambar 3. Proses destilasi sampah plastik





Gambar 4. Proses pencetakan lilin






Gambar 5. Lilin hasil destilasi sampah plastik






Gambar 6. Minyak hasil destilasi


1 komentar:

  1. Waduh bro kalo di jadi kan lilin hasil dari pembakaran lilin nya kira-kira berdampak buruk gak sama tubuh?

    BalasHapus